Sobat Justitia.id , Plato sebagai filsuf Yunani kuno yang pemikirannya masih sangat berpengaruh hingga saat ini, memberikan pandangan mendalam tentang tujuan pendidikan dalam buku karyanya Republik . Ia menyatakan bahwa “Tujuan pendidikan bukanlah untuk mengisi jiwa dengan pengetahuan, tetapi untuk membentuk karakter dan membimbing jiwa menuju kebajikan.” Pandangan ini menunjukkan keyakinan Plato bahwa pendidikan sejati harus melampaui sekadar transfer pengetahuan.
Menurut Plato, pendidikan harus berfokus pada pembentukan karakter yang baik dan pengembangan kebajikan moral. Bagi Plato, pendidikan bukan hanya soal mengasah intelektual seseorang, tetapi juga soal menumbuhkan nilai-nilai etika dan tanggung jawab sosial. Ia percaya bahwa seseorang yang benar-benar terdidik adalah seseorang yang memiliki kebajikan dan karakter mulia, bukan hanya sekadar orang yang berpengetahuan luas.
Plato berpendapat bahwa pendidikan yang benar akan menciptakan individu-individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijaksana dan beretika. Ini pada akhirnya akan berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih adil dan harmonis.
Pandangan Plato ini tetap relevan dalam dunia pendidikan modern, mengingat tantangan-tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan saat ini. Meski banyak perdebatan mengenai metode pendidikan yang ideal, esensi dari pendidikan yang mengutamakan pembentukan karakter seperti yang digagas oleh Plato masih menjadi prinsip penting yang harus diperhatikan.
Pemikiran Plato menantang kita semua untuk merenungkan kembali apa yang sebenarnya ingin kita capai melalui pendidikan. Dalam dunia yang semakin kompleks, kita perlu memastikan bahwa pendidikan tidak hanya menghasilkan individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kebajikan dan etika yang kuat, seperti yang dicita-citakan oleh Plato.
