Aristoteles: Kekuasaan Mengungkapkan Karakter Sejati Seseorang

Ilustrasi

 

Aristoteles menekankan bahwa saat seseorang memiliki kekuasaan, sisi asli dari kepribadian dan moralnya akan tampak. Kekuasaan memberikan kebebasan untuk bertindak tanpa banyak batasan, sehingga pilihan yang diambil seseorang ketika berada di puncak kekuasaan mengungkapkan siapa dia sebenarnya. Orang mungkin tampak baik atau berintegritas ketika mereka tidak memiliki kendali penuh, tetapi ketika mereka diberi kuasa untuk membuat keputusan besar, karakter sejati mereka terlihat—apakah mereka tetap berbuat adil, bijak, atau malah menjadi sewenang-wenang.

Aristoteles menyampaikan bahwa kekuasaan bukanlah sesuatu yang membentuk karakter seseorang, melainkan cermin yang memantulkan siapa dirinya. Ini adalah ujian moral yang tidak semua orang bisa lewati dengan mulus. Seseorang yg memiliki karakter baik akan menggunakan kekuasaan untuk tujuan yang adil dan bermanfaat, sementara seseorang dengan ambisi egois atau niat buruk akan menunjukkan sifat aslinya melalui keputusan yang merusak.

Bayangkan seseorang yang memegang sebuah obor di malam yang gelap. Ketika obor itu menyala, dia bisa melihat segalanya dengan jelas, tapi semua orang di sekitarnya juga bisa melihat siapa dia dan apa yang dia lakukan. Kekuasaan adalah seperti obor itu—ketika seseorang memilikinya, dia tidak hanya memiliki kendali lebih, tetapi juga lebih terlihat oleh orang lain. Orang akan menilai siapa dia dari cara dia menggunakan cahaya (kekuasaan) itu, apakah untuk menerangi jalan bagi orang lain atau untuk menyilaukan dan merugikan mereka.

Kekuasaan adalah ujian sejati dari integritas dan moralitas kita. Saat berada dalam posisi berkuasa, kita memiliki tanggung jawab lebih besar untuk bertindak adil dan bijak, karena pilihan kita bisa mempengaruhi banyak orang. Kekuasaan bukan soal kendali atas orang lain, tetapi tentang bagaimana kita menggunakan pengaruh untuk menciptakan kebaikan yang lebih besar. Orang yang bijak akan selalu sadar bahwa kekuasaan datang dengan tanggung jawab, dan bagaimana dia menggunakan kekuasaan itu akan menentukan seberapa kuat atau rapuh karakternya.

“Maka dari itu kita harus membangun karakter yang baik melalui Teropong Filsafat sebelum kekuasaan datang, karena kekuasaan akan menunjukkan siapa kita sebenarnya.” Aristoteles filsuf Yunani kuno.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *